Ketahui Pentingnya Proceeding Konferensi Ilmiah dan Proses Redaksinya

Dalam dunia akademik, konferensi ilmiah merupakan salah satu wadah penting bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi untuk menyampaikan temuan penelitian terbaru, berdiskusi, serta membangun jejaring profesional. Salah satu keluaran yang sangat berharga dari kegiatan konferensi ilmiah adalah proceeding. Proceeding berfungsi sebagai kumpulan artikel ilmiah yang dipresentasikan dalam sebuah konferensi, dan memiliki peran strategis dalam penyebaran pengetahuan, dokumentasi penelitian, serta pengembangan ilmu pengetahuan di berbagai bidang.

Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai apa itu proceeding konferensi ilmiah, peran dan fungsinya, serta bagaimana proses redaksi atau editorial process berlangsung hingga sebuah proceeding dapat dipublikasikan.

Apa Itu Proceeding Konferensi Ilmiah?

Proceeding adalah kumpulan artikel yang dipresentasikan pada sebuah konferensi akademik, seminar, atau simposium. Artikel-artikel yang dimuat biasanya berbentuk ringkasan penelitian, hasil studi terbaru, atau bahkan kerangka konseptual yang masih dalam tahap pengembangan.

Berbeda dengan artikel jurnal yang umumnya memiliki standar ketat dan waktu publikasi lebih panjang, proceeding bersifat lebih cepat terbit karena terkait dengan momentum konferensi itu sendiri. Meskipun begitu, kualitas proceeding tetap diperhatikan melalui mekanisme seleksi, penyuntingan, dan proses redaksi agar sesuai dengan standar akademik.

Proceeding dapat diterbitkan dalam bentuk cetak, digital (PDF/e-book), atau melalui platform indeksasi internasional seperti IEEE Xplore, Springer, Scopus, hingga Web of Science. Bagi penulis, publikasi di proceeding bukan hanya ajang pengakuan, tetapi juga batu loncatan untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut ke dalam artikel jurnal bereputasi.

Fungsi dan Peran Proceeding

  1. Dokumentasi Penelitian
    Proceeding menjadi arsip resmi yang merekam berbagai penelitian yang telah dipresentasikan dalam sebuah konferensi. Hal ini penting agar penelitian tersebut tidak hilang begitu saja setelah disampaikan.
  2. Penyebaran Ilmu Pengetahuan
    Melalui proceeding, ide dan temuan penelitian dapat diakses oleh masyarakat akademik yang lebih luas, baik secara nasional maupun internasional.
  3. Media Akademik untuk Peneliti Pemula
    Bagi mahasiswa pascasarjana atau peneliti pemula, proceeding merupakan media awal untuk melatih kemampuan publikasi sebelum menulis di jurnal internasional bereputasi.
  4. Meningkatkan Reputasi Institusi
    Konferensi yang menerbitkan proceeding berkualitas dapat meningkatkan reputasi lembaga penyelenggara di kancah akademik.

Proses Redaksi Proceeding

Penerbitan proceeding bukanlah pekerjaan instan. Ada serangkaian tahapan redaksi yang harus dilalui agar proceeding dapat memenuhi standar akademik sekaligus layak untuk disebarluaskan. Berikut adalah gambaran umum proses redaksinya:

  1. Pengumpulan Artikel
    • Proses dimulai dengan call for papers yang diumumkan oleh panitia konferensi. Peneliti yang tertarik akan mengirimkan abstract atau full paper sesuai dengan ketentuan. Artikel kemudian dikumpulkan melalui sistem manajemen konferensi (misalnya OCS/OCS2, EasyChair, atau platform internal).
  2. Seleksi dan Review Awal
    • Setiap artikel akan diseleksi untuk memastikan kesesuaian dengan tema konferensi. Setelah itu, naskah diserahkan kepada reviewer atau editorial board untuk dievaluasi secara akademik. Proses ini bisa berupa single blind review atau double blind review, tergantung kebijakan konferensi.
  3. Proses Revisi oleh Penulis
    • Berdasarkan masukan dari reviewer, penulis diminta memperbaiki naskah mereka. Revisi bisa meliputi tata bahasa, penyajian data, struktur artikel, hingga kesesuaian gaya selingkung (template).
  4. Penyuntingan (Editing dan Proofreading)
    • Setelah revisi diterima, tim redaksi melakukan pengecekan akhir terkait tata tulis, sitasi, format, serta memastikan tidak ada plagiasi. Banyak konferensi kini mewajibkan pengecekan plagiasi dengan perangkat seperti Turnitin, dengan batas maksimal biasanya di bawah 20%. Proses proofreading proceeding konferensi ilmiah atau pun penyuntingan lainnya tersedia di Sastra Lingua Indonesia. Informasi selengkapnya, klik di sini.
  5. Layout dan Desain
    • Artikel yang sudah final akan disusun dalam format proceeding sesuai dengan gaya yang dipilih (misalnya gaya IEEE, APA, atau Chicago). Proses ini melibatkan layout editor yang bertugas menata naskah agar seragam. Proses ini terkadang juga menghabiskan waktu Anda. Tapi sekarang Sastra Lingua Indonesia dapat membantumu menghemat waktu bekerja. Layanan layouting dan desain di Sastra Lingua Indonesia bisa Anda gunakan saat ini! Tidak perlu repot memikirkan printilan template proceeding karena Anda cukup menghubungi tim Sastra Lingua Indonesia untuk kebutuhan layouting naskah Anda! Informasi layanan layouting dapat dicek di sini.
  6. Publikasi dan Distribusi
    • Tahap terakhir adalah publikasi proceeding. Beberapa konferensi menerbitkannya dalam bentuk buku ISBN atau ISSN, sementara konferensi internasional biasanya berusaha mengindeks proceeding mereka ke database global agar hasil penelitian peserta lebih mudah ditemukan.

Tantangan dalam Proses Redaksi Proceeding

  1. Kualitas Naskah yang Beragam
    Tidak semua penulis memiliki kemampuan menulis akademik yang baik, sehingga redaksi seringkali menghadapi naskah yang masih jauh dari standar.
  2. Keterbatasan Waktu
    Karena proceeding harus terbit segera setelah konferensi, tim redaksi memiliki tenggat yang ketat.
  3. Standar Internasional
    Jika ingin diindeks oleh Scopus atau database bereputasi, proceeding harus melalui standar seleksi dan kualitas yang tinggi.
  4. Aspek Etika
    Plagiarisme, self-plagiarism, hingga duplicate submission menjadi isu serius yang harus dihindari dalam proses redaksi proceeding.

Apakah Anda tertarik untuk mengikuti konferensi ilmiah dan mempublikasikan tulisan Anda di proceeding konferensi ilmiah? Melalui proceeding, karya-karya ilmiah tidak hanya tersampaikan di forum konferensi, tetapi juga terdokumentasi dan dapat diakses oleh masyarakat luas. Proses redaksinya melibatkan tahapan yang cukup panjang: mulai dari pengumpulan naskah, review, revisi, editing, hingga publikasi.

Bagi peneliti, publikasi di proceeding merupakan kesempatan untuk memperkenalkan penelitian kepada komunitas akademik, membangun reputasi, serta menjadi pintu awal menuju publikasi jurnal bereputasi. Sementara bagi lembaga, proceeding yang berkualitas dapat meningkatkan nama baik dan reputasi akademiknya.

Tentu Anda tidak ingin proses publikasi naskah yang panjang, kan? Tim Sastra Lingua Indonesia dapat memastikan proses redaksi yang cepat dan akurat dengan berbagai layanan kebahasaan dan kepenulisan kami! Ingin berkonsultasi mengenai naskah proceeding Anda? Hubungi Sastra Lingua Indonesia sekarang! HOTLINE SLI http://wa.me/6281217940525

,