Direktur dan Pendiri Sastra Lingua Indonesia Memperkenalkan Batik ke Dunia International

Sumenep– Pendiri dan Direktur Sastra Lingua Indonesia mengusung workshop karya seni dwibahasa yang terinspirasi dari batik di Museum Eric Carle of Picture Book of Arts, US, 24 Agustus 2022.

Ms. Imamatul Khair, seorang aktivis guru yang lahir dan besar di Madura, Indonesia berkesempatan bekerja secara profesional di Art Studio Museum Eric Carle of Picture Book of Arts pada musim panas tahun 2022. Ms. Ima secara aktif telah mempromosikan pembelajaran berbasis budaya dan bahasa asing di berbagai tingkat pendidikan melalui Sastra Lingua Indonesia, sebuah perusahaan layanan bahasa dan Yayasan Kultur Literasi Madura, sebuah organisasi nirlaba di Madura, yang ia prakarsai bersama timnya. Terlibat dalam inisiatif yang bergerak dalam bidang pendidikan, ia juga seorang peneliti yang tertarik pada pendidikan dwibahasa (bilingual)/multibahasa dalam bidang STREAM (Science, Technology, Reading, Art, and Math), pendidikan multikultural, suara guru, kemitraan sekolah-masyarakat dan pemberdayaan pemuda.

 “Untuk proyek dalam pekerjaan saya, saya ingin memperkenalkan pengunjung melalui bentuk seni budaya dari negara yang berbeda. Jadi saya merancang proyek seni batik khusus untuk para tamu agar dapat terlibat dan merasakan keindahan budaya Indonesia. Saya membagi proyek seni batik khusus ini menjadi dua sesi dengan kegiatan yang berbeda. Lahir dan dibesarkan di Pulau Madura, Indonesia, saya tertarik pada bagaimana batik, produk kain budaya bisa menjadi sumber pembelajaran untuk segala usia baik dalam konteks lokal maupun internasional,”  tulis Ms. Imamatul Khair di sebuah website resmi Museum Eric Carle of Picture Book of Arts yang belokasi di Amherst, Massachusetts, Amerika Serikat.

Ms. Imamatul Khair bertugas sebagai Art Studio Educator pada musim panas tahun 2022

Dalam projek tersebut Ms. Ima menggunakan metode Batik Cap/Stamping untuk membuat sebuah motif dan pola batik. Ia bereksperimen dengan bahan yang berbeda untuk menentukan bahan mana yang paling cocok digunakan oleh pengunjung di Studio karena dalam prosesnya, batik cap menggunakan tembaga panas, lilin dan pewarna yang berlapis-lapis. Sehingga, ia harus berhati-hati memilih bahan agar proses pembuatan batik tetap aman. 

Selanjutnya adalah motif batik stamping, Batik Indonesia memiliki banyak sekali motif yang sangat sulit untuk dibedakan. Misalnya motif mega mendung, slobog, ondel-ondel, durian pecah, parang kusumo, simpor, dan datulaya. Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Awalnya Ms. Ima membuat contoh motif batik menggunakan gulungan tisu dapur. Namun, ternyata tidak cukup kuat karena terlalu kecil untuk dipegang. Kemudian percobaan kedua menggunakan gulungan karton berukuran sedang untuk pembuatan stempel motif batik parang kusumo. Selama kegiatan berlangsung, pengunjung dapat bereksperimen dengan banyak gerakan tangan seperti menekan, menggulung, memberi jarak, dan menyelaraskan satu desain ke desain lainnya. Stempel gulungan karton ini merupakan salah satu stempel yang menonjol dan mendapat banyak perhatian dari para pengunjung.

Ms. Ima menjelaskan makna motif batik yang digunakan pengunjung

Ms. Ima mengganti kain dengan kertas untuk contoh pembutan baik dengan cara mencelupkan kertas pada cat air berwarna merah, oranye, hitam, biru dan hijau. Kemudian kertas digantung untuk dikeringkan. 

Ms. Ima juga menjelaskan pemilihan warna disesuaikan dengan filosofi batik dari setiap daerahnya. 

“Pada sesi minggu berikutnya, kami mengundang para pengunjung untuk menggunakan kertas batik untuk membuat kartu ucapan syukur dengan kertas batik dari sesi sebelumnya. Dengan menempelkan kertas bermotif ke dinding dari sesi pertama, saya dapat mensimulasikan ide ‘membeli baju batik di pasar’, yaitu mengundang tamu untuk memilih kertas. Ini mirip dengan cara saya membeli batik di pasar tradisional Indonesia. Pengalaman memilih kertas dengan cara ini menciptakan skenario di mana kertas lebih bermakna dan dihargai secara pribadi oleh para tamu,” tambah Ms. Ima.

Pengunjung berkesempatan belajar dwibahasa dengan menuliskan ucapan dengan kertas batik yang kemudian dapat mereka berikan kepada orang terkasihnya. 

Check the poster and click on it to learn about our services

“Saya menemukan para tamu sangat menikmati proses seni dalam kerajinan Batik Cap/Stamping dan Batik Gratitude Card (kartu ucapan syukur). Menerapkan proyek yang terinspirasi dari budaya seperti batik juga memperkenalkan teknik dan konsep seni baru yang mungkin belum pernah kita coba sebelumnya! Saya berharap dapat melihat lebih banyak proyek yang terinspirasi dari budaya di masa depan!” tutup Ms. Ima dalam tulisannya. 

Selain memperkenalkan batik di negara asing, Ms. Ima juga aktif menjadi advokat dwibahasa dan budaya dalam beberapa kesempatan seperti Heritage Linguistic Month serta Asian-American Pacific Islander. Ms. Ima juga pernah menjadi pembicara dalam BINCANG KARYA (Bianka) yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, D.C. melalui Kantor Atdikbud Washington, D.C. bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). 

Ms. Imamatul Khair bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia di Amherst, Amerika Serikat dalam acara Heritage Linguistic Month.

Ms. Ima menjelaskan salah satu contoh strategi pada pendidikan bilingual adalah guru mata ajar dapat mengintegrasikan pembelajaran bahasa dalam satu waktu atau kita sebut sebagai content-based language learning. “Selain agar memudahkan proses penerimaan bahasa, dengan strategi ini siswa dapat lebih mudah untuk menggunakan bahasa yang dipelajari secara bermakna,” paparnya.

Sebagai CEO Sastra Lingua Indonesia, Ms. Ima terus berusaha mengembangkan pembelajaran bahasa asing di Sastra Lingua Indonesia dengan mengkombinasikan kekayaan lokal dan perspektif global. Kelas belajar bahasa asing di Sastra Lingua Indonesia menggunakan teknik pembelajaran yang kreatif dan kritis sehingga siswa mampu untuk mengembangkan kemampuan bahasa mereka dengan lebih bebas tapi terarah. Semoga akan lebih banyak lagi anak muda seperti Ms. Ima yang bisa membanggakan nama bangsa dengan memperkenalkan seni dan budaya Indonesia di kancah dunia. 

Ingin belajar bahasa asing tapi masih cinta terhadap kekayaan lokal? Kelas bahasa di Sastra Lingua Indonesia patut jadi pilihan terbaikmu! Dapatkan pembelajaran bahasa asing yang menarik dan tentunya fun! Kami juga dapat membantumu menemukan universitas terbaik di dunia jika kamu sedang mancari peluang penerimaan mahasiswa baru di kampus impianmu. Segera dapatkan rekomendasi universitas terbaikmu dengan konsultan pendidikan kami. Semangat belajar dan selalu hubungi Sastra Lingua Indonesia!

, , , , , , , , ,